Calon Ibu Dibelenggu Mitos Susu
SEORANG perempuan muda kaget mendengar penuturan ibu mertua bahwa dia butuh dua ikat bayam, 2 kg ikan setiap hari. ”setiap hari ?” tanyanya gusar. Sang ibu mengangguk yakin. Lalu, seraya tersenyum ibu mantan bidan itu memberi solusi praktis: bila tak sanggup makan sebanyak itu, minum saja dua gelas susu khusus ibu hamil mrek tertentu.
Iklan produk susu khusus untuk ibu hamil itu belakangan muncul di setiap spot strategis iklan televisi. Iklan cukup panjang yang ditayangkan berulang-ulang itu mau tak mau menyedot perhatian target pemirsa : para perempuan hamil.
Mengusung istilah kedokteran, plus tampilan sosok mantan bidan, iklan itu mencoba meyakinkan perempuan hamil butuh pasokan zat gigi sedemikian banyak demi tumbuh kembang bayi yang sempurna. Dengan membanding-bandingkan nilai zat gizi itu dan banyak makanan yang dipastikan tak dapat dipenuhi perempuan mana pun, kecuali mungkin atlet binaraga ( bayangkan selusin telur setiap hari !), iklan itu menawarkan solusi yang kurang-lebih berarti, ”Gunakan produk kami, dan Anda tak perlu khawatir.”
Iklan produk susu sejenis juga kuyup seragam istilah asing kedokteran, tetapi tanpa penjelasan lebih lanjut. Lewat iklan hanya disebutkan khasiat asam folat, kalsium, atau DHA, tanpa menyebutkan zat itu melimpah dalam makanan sehari-hari.
Calon ibu dibuat khawatir jika tak mencukupi kebutuhan gizi janin dalam kandungan. Karena itu, mereka wajib mematuhi ”perintah” iklan untuk mengonsumsi produk tersebut, seperti sang menantu dalam iklan susu yang tanpa bertanya dan serta merta percaya dan menuruti anjuran ibu mertua.
Perempuan hamil saat ini barangkali sudah tak percaya beragam mitos kuno soal kehamilan, seperti harus berlindung di bawah meja saat gerhana bulan atau tak boleh berdiri berlama-lama di depan pintu. Mitos yang ditawarkan turun-temurun itu tak lagi manjur. Namun, kini beragam mitos baru diciptakan industri dalam kemasan lebih modern.
Tidak Lengkap
Iklan produk itu memaparkan fakta perempuan hamil butuh asam folat, DHA, kalsium, zat besi, dan zat gizi penting lain. Namun iklan tak menyebutkan seluruh zat gizi itu sudah terpenuhi jika ibu mengonsumsi makanan seimbang atau memenuhi kriteria empat sehat lima sempurna.
Asam folat, dengan salah satu fungsi utama membantu pembentukan sel darah merah, pertumbuhan sel, metabolisme protein, misalnya melimpah dalam telur, brokoli, kacang-kacangan, biji-bijian\, sayuran hijau, sereal, stroberi, jeruk, dan alpukat. DHA alias Docosahexaenoic acid sangat mudah ditemukan pada minyak ikan, hampir seluruh jenis ikan laut, telur ayam, dan udang. Untuk asupan kalsium, banyak pilihan jenis makanan. Misalnya, keju, daging, rumput laut, kacang-kacangan, kedelai dan produk turunan seperti turunan seperti susu kedelai, tahu, dan tempe serta telur.
Jadi bisa disimpulkan, para ibu tak perlu khawatir janin dalam kandungan kekurangan gizi jika sang ibu tak mengonsumsi susu yang diiklankan di media karena seluruh asupan gizi dengan mudah diperoleh dalam menu harian yang seimbang. Seimbang dalam arti disajikan berlebihan seperti digambarkan dalam iklan.
Bersikap cerdas dan kritis adalah benteng ampuh untuk mencegah segala propaganda yang merugikan perempuan. Jangan sampai, setelah lepas dari beragam mitos kuno soal kehamilan yang menyesatkan, perempuan justru terjebak mitos baru yang diciptakan industri demi mengeruk keuntungan.